Monday, May 18, 2015

Gambaran kehidupan yang dikemas dalam Drama Korea: Isu Bullying






Dapet wangsit buat nulis dan bahasannya jadi lebih serius hihihihi.

Ini bukan sebuah riset atau semacam sok teoritis. Segala pemikiran ku banyak di pengaruhi sama drama - drama yang aku tonton.
Mungkin orang - orang pikir aku terlalu delusional, tapi apa pernnah kalian merasakan bahwa ada adegan di film atau drama yang kalian tonton menggambarkan sebuah kejadian yang nyata di kehidupan kita sendiri.
Jangan anggap drama itu terlalu fantasi, menurutku fantasi di drama itu hanya media nya dan intinya adalah pembelajaran atau value kehidupan apa yang coba di berikan si penulis lewat ide cerita unik yang kadang tak masuk akal itu.

Ada 2 drama korea yang menarik perhatianku karena mengangkat isu bullying. Isu crucial di kalangan remaja yang gejolak kawula muda nya masih panas - panasnya. Kadang senggol sedikit bisa bacok. Kadang pelaku juga gak kerasa jika apa yang mereka lakukan adalah bentuk bullying, karena pada dasarnya di usia seperti itu kita masih belum dewasa berhubungan secara sosial dan lebih mengedepankan kesenangan pribadi daripada merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Yang salah juga ketika orang tua menganggap bahwa itu hanya permainan antar anak dan tidak ada yang serius terjadi. Dan para remaja juga kadang tak bisa memikirkan takaran bercanda dan menyakiti teman mereka sendiri. 

Remaja cenderung tidak suka perbedaan, merasa kalah atau tersaingi. Bisa saja mereka terlihat baik namun di dalam hati saling bersaing, haruskah budaya licik ini kita bisan dari dini? dan alasan masuk akal apa yng digunakan pelaku untuk mem-bully teman mereka?

Karena mereka jelek?
Menjengkelkan?
sok pahlawan?
sok baik?
kuper?
kurang bergaul?

kenapa dari usia dini mereka sudah diajarkan kekerasan? padahal seharusnya ini masa disaat mereka bersenang senang dan dididik secara baik, memang dalam mendidik juga harus keras tapi kekerasan juga tidak dianjurkan. Masih ada cara mendisiplinkan dengan baik.

SD ke SMP juga masa crucial erjadi nya bullying karena mereka yang dulunya dianggap anak - anak akan dianggap sudah besar dan punya tanggung jawab namun kebalikannya mereka menggunakan hak itu untuk menjadi lebih superior. Jika ia cukup kuat mereka akan merasa paling hebat dan menyingkirkan orang - orang yang mereka tidak suka.

Korban bullying biasanya tidak punya keberaniain untuk melapor karen jika mereka melapor dan si pelaku mendapat hukuman, biasanya mereka akan membalas si korban lebih kejam. 
Aku juga gak tahu penanggulangannya bagaiamana, mungkin ahli - ahli psikolog lebih tau. Tapi coba pikirkan masa sekolah kalian, minta maaf kalo pernah ada salah, coba perbaiki hubungan gak baik di masa lalu. Karena gak mustahil juga karma nbakal dateng. Mungkin gak ke kamu, tapi mungkin ke anakmu besok. Semoga kita bisa lebihsaling mengasihi seberapa nyebelinnya orang lain di mata kita.

No comments:

Post a Comment